Selasa, 03 Februari 2009

Pemilu & Pilpres

Sebentar lagi Negara ini akan mengadakan dua hajatan besar ditengah krisis ekonomi global yang belum tau sampe kapan akan berakhir. Dari dua hajatan besar itu Pemilu legislatif akan diadakan lebih dulu dibulan april baru Pilpres dibulan juli, namun kesibukan untuk melaksanakan hajatan itu sudah terasa dari beberapa bulan terakhir ini.

Pemilu legislatif yang akan diadakan pada bulan april ini sedikit berbeda dengan pemilu 5 tahun yang lalu setidaknya untuk beberapa hal seperti cara memilih yang dahulu mencoblos sekarang mencontreng & anggota legislatif yang dulu ditentukan nomor urut sekarang ditentukan oleh suara terbanyak. Untuk penentuan siapa yang bakal jadi pemenang inilah yang menjadikan para caleg sibuk dengan segala macam cara untuk kampanye supaya terpilih menjadi anggota dewan. Yang paling marak sekarang adanya banyak iklan, baliho & spanduk yg isinya adalah kampanye para caleg, padahal banyak dari spanduk & baliho itu yang dipasang tidak pada tempatnya serta mengganggu ketertiban & pemandangan.

Untuk Pilpres pun sekarang sudah sangat kelihatan sekali kesibukannya. Banyak tokoh yang mendeklarasikan dirinya sebagai capres tapi belum ada yang mencalonkan diri menjadi cawapres. Untuk kampanye pun tokoh tersebut melakukannya dengan berbagai cara yang pada intinya adalah pencitraan dari tokoh-tokoh tersebut. Yang paling marak adalah iklan ditelevisi, pemasangan spanduk dan ada juga melakukan safari kunjungan kedaerah-daerah.

Dari sekian banyak cara pencintraan itu mungkin para tokoh yang mencalonkan diri harus lebih arif & bijaksana dalam melakukannya. Jangan ada yang menjelek-jelekan tokoh lain, hal ini yang sekarang banyak terjadi kalau belum jadi presiden saja sudah menjelek-jelakan kadindat lain bagaimana kalau jadi presiden nanti, sudahpun begitu apakan yang menjelek-jelekan itu sudah pasti lebih baik daripada yang dijelek-jelakan belum tentu juga kan.

Kalau sampai terjadi pengulangan Pilpres seperti Pilkada yang terjadi di jawa timur ini bisa jadi akan menyebabkan Indonesia masuk kedalam krisis yang lebih hebat lagi. Dengan logika sederhana saja kalau sampai hal tersebut terjadi negara ini akan banyak menanggung beban dari hal itu misalnya : biaya pilpres yang tidak sedikit, belum adanya kepastian siapa pemimpin negara ini tentunya akan berimbas pada kepastian bagi dunia usaha.

Semoga para tokoh dan pemimpin negeri ini lebih arif dan bijak menghadapi hajatan besar dinegara ini terutama Pilpres. Jangan melakukan kecurangan dalam usaha meraih kemenangan serta apabila kalah jangan mencari-cari kesalahan lawan dengan menuduh melakukan kecurangan dan menuntut diadakan pilpres ulang. Dari semua hal itu ujung-ujungnya rakyat juga yang akan menderita lebih lama, karena sesuai janji mereka bahwa mereka mau menjadi pemimpin ini dengan tujuan untuk mensejahterakan rakyat.


Tidak ada komentar: